Perwujudan nilai sosial dan pelestarian budaya dalam ritual bersih desa Tlogomas Malang: tinjauan antropolinguistik The manifestation of social values and cultural preservation in the clean village ritual of Tlogomas Malang: an anthropolinguistic review

Main Article Content

Diah Ayu Wulan

Abstract

This study aims to examine the Karuman tradition procession, lexical and cultural meanings in the supporting elements of the village clean tradition, and elements that have cultural meanings to support the creation of values in the Karuman tradition through an anthropolinguistic approach. This ritual functions as a form of community gratitude for welfare, safety, and respect for ancestors. The research used a qualitative method with a descriptive approach, where data were collected through interviews and direct observation of the ritual procession. Data analysis followed the Miles & Huberman model, which includes data reduction, presentation, and conclusion drawing. The results showed that the clean village ritual contains various symbols and cultural values expressed through language, actions, and traditional symbols. For example, elements of offerings such as incense, frankincense, and traditional food have a literal meaning and deep cultural meaning in the spiritual and social life of the Tlogomas community. Anthropolinguistic studies highlight how language and symbols in this ritual function to maintain the sustainability of local culture amid the influence of modernity. The findings confirm that the clean village ritual in Tlogomas serves as a means of cultural preservation and strengthens social values such as mutual cooperation, helping, and kinship.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Wulan, D. A. (2024). Perwujudan nilai sosial dan pelestarian budaya dalam ritual bersih desa Tlogomas Malang: tinjauan antropolinguistik. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 7(4), 673-682. https://doi.org/10.30872/diglosia.v7i4.1067
Section
Articles
Author Biography

Diah Ayu Wulan, Universitas Brawijaya

Universitas Brawijaya
Jl. Veteran No. 10—11 Ketawanggede, Lowokwaru, Malang, Indonesia
Email: wulandiahayu@ub.ac.id
Orcid iD: https://orcid.org/0009-0002-1587-5259

References

Agustina, Ismaya, E. A., & Setiawan, D. (2021). Makna Tradisi Barikan bagi Pendidikan Karakter Anak Desa Sedo Demak. Jurnal Educatio, 7(3), 1213–1222. https://doi.org/10.31949/educatio.v7i3.1355
Bohari, S. J., & Magiman, M. M. (2020). Simbol dan Pemaknaan Ritual Adat Tepung Tawar dalam Perkahwinan Masyarakat Melayu Sarawak. Jurnal Komunikasi Borneo, 8, 22–37. https://doi.org/10.51200/jkob.vi.2441
Derung, T. N. (2019). Gotong Royong dan Indonesia. SAPA: Jurnal Kateketik Dan Pastoral, 4(1), 5–13. https://doi.org/10.53544/sapa.v4i1.62
Fiantika, F. R., Wasil, M., Jumiyati, S., Honesti, L., Wahyuni, S., Mouw, E., Jonata, Mashudi, I., Hasanah, N., Maharani, A., Ambarwati, K., Noflidaputri, R., Nuryami, & Waris, L. (2022). Metodologi Penelitian Kualitatif. In Metodologi Penelitian Kualitatif. Global Eksekutif Teknologi.
Hanifah, N., & Wahyuniarti, F. R. (2020). Tinjauan Antropolinguistik Tradisi Selamatan Sedekah Desa di Belumbang (Petilasan Dhamarwulan) Desa Sudimoro Jombang. Sastranesia: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 8(3), 174–185. https://doi.org/10.32682/sastranesia.v8i3.1712
Kusuma, P. H., & Roisah, K. (2022). Perlindungan Ekspresi Budaya Tradisional Dan Indikasi Geografis: Suatu Kekayaan Intelektual Dengan Kepemilikan Komunal. Jurnal Pembangunan Hukum Indonesia, 4(1), 107–120. https://doi.org/10.14710/jphi.v4i1.107-120
Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook (2nd ed.). SAGE Publications.
Mutiara. (2023). Tradisi Lokal Bersih Desa sebagai Perwujudan Nilai Sosial di Desa Rantau Rasau. Krinok: Jurnal Pendidikan Sejarah Dan Sejarah, 2(2), 160–168. https://online-journal.unja.ac.id/krinok/article/view/25493
Nasruddin. (2019). Ritual Tahunan Masyarakat Hindu Tolotang di Perrinyameng Kelurahan Amparita Kabupaten Sidenreng Rappang. Al-Hikmah, 21(2), 83–114. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/al_hikmah/article/view/12087
Putra, A. M., Bahtiar, & Upe, A. (2018). Eksistensi Kebudayaan Tolong Menolong (KASEISE) sebagai Bentuk Solidaritas Sosial pada Masyarakat Muna (Studi di Desa Mataindaha Kecamatan Pasikolaga). Jurnal Pemikiran Sosiologi, 3(2), 476–483. https://ojs.uho.ac.id/index.php/NeoSocietal/article/view/4045
Rijali, A. (2019). Analisis Data Kualitatif. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah, 17(33), 81–95. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v17i33.2374
Rivaie, W. (2011). Asimilasi Nilai Kekeluargaan Lintas Etnik. Visi: Jurnal Ilmiah Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Non Formal, 6(1), 93–105. https://doi.org/10.21009/jiv.0601.10
Rosa, A. A., Ruja, I. N., & Idris. (2020). Tari Seblang: Sebuah Kajian Simbolik Tradisi Ritual Desa Olehsari Sebagai Kearifan Lokal Suku Osing Banyuwangi. Jurnal Sandhyakala, 1(2), 9–25. https://jurnal.unipar.ac.id/index.php/sandhyakala/article/view/336/327
Sahriana, Munirah, & Jam’an, A. (2021). Klasifikasi Bunyi Leksikon Di Dataran Tinggi Dan Dataran Rendah Kabupaten Gowa. Aufklarung: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pembelajarannya, 1(1), 17–24. https://etdci.org/journal/AUFKLARUNG/article/view/123
Savitri, Y., Patriantoro, & Amir, A. (2019). Peristilahan Aktivitas Masyarajat di Kawasan Aliran Sungai Sambas. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 8(3), 1–8. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/31744
Setiadi, E. M., Hakam, K. A., & Effendi, R. (2013). Ilmu Sosial Budaya Dasar (Edisi Ketiga). Prenadamedia Group.
Setianingsih, A., & Apriadi, D. W. (2021). Makna simbolik Tradisi Dawuhan Dusun Ngiliran Desa Ngiliran Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan. Jurnal Integrasi Dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial, 1(4), 408–418. https://doi.org/10.17977/um063v1i4p408-418
Sholikah, R., & Hendriani, D. (2021). Eksistensi Tradisi Bersih Desa sebagai Upaya Mempertahankan Warisan Budaya Leluhur (Kajian Desa Sumberdadi Kecamatan Trenggalek Kabupaten Trenggalek). Historia: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, 6(2), 44–54. https://doi.org/10.33373/hstr.v6i2.3766
Sibarani, R. (2015). Pendekatan Antropolinguistik terhadap Kajian Tradisi Lisan. Retorika: Jurnal Ilmu Bahasa, 1(1), 1–17. https://doi.org/10.22225/jr.1.1.9.1-17
Sulistyowati, E. D., Mulawarman, W. G., Rokhmansyah, A., & Sari, A. (2023). Bentuk dan Makna Tuturan Upacara Pelulukng Suku Dayak Benuaq di Kalimantan Timur. Journal of Literature and Education, 1(1), 27–38. https://jurnal.hiskikaltim.org/index.php/jle/article/view/9
Suseno, S., Neina, Q. A., & Zuliyanti, Z. (2023). Humanisme dalam Ekranisasi Dilan 1990. Journal of Literature and Education, 1(2), 65–74. https://doi.org/10.69815/jle.v1i2.16
Ucik, N., & Ahya, A. S. (2020). Kajian Antropolinguistik Tradisi Bersih Desa di Desa Kandangan Kabupaten Kediri. Sastranesia: Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 8(4), 36–46. https://doi.org/10.32682/sastranesia.v8i4.1771