Proses pembentukan slang Ceindan di kota Samarinda The formation process of Ceindan slang in Samarinda
Main Article Content
Abstract
Ceindan merupakan slang yang berasal dari Kota Samarinda. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menjelaskan proses pembentukan slang Ceindan yang terdiri atas dua suku kata. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data berupa pengisian kuesioner untuk mengumpulkan kalimat. Data yang dianalisis adalah kata dalam slang Ceindan yang terdiri atas dua suku kata dengan langkah-langkah sebagai berikut. Pertama, mereduksi kalimat dengan memilah jumlah suku kata yang dimiliki oleh masing-masing kata. Kedua, mengklasifikasikan dan menyajikan kata berdasarkan alofon yang dimiliki suku kata pertama. Ketiga, menarik kesimpulan proses pembentukan yang terjadi. Hasil analisis data disajikan menggunakan metode informal dan formal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kosakata yang terdiri atas dua suku kata dengan suku kata pertama yang memiliki alofon [a], [o], [ɔ], [e], atau [ɛ] mendapatkan penambahan fonem /i/, sedangkan suku kata pertama yang memiliki alofon [i], [ə], [u], atau [ʊ] mendapatkan penambahan fonem /e/. Penambahan fonem tersebut diletakkan di awal suku kata pertama. Sementara itu, kosakata dengan suku kata pertama yang terbuka akan mengalami pelesapan sebagian suku kata kedua, sedangkan suku kata pertama yang tertutup akan mengalami pelesapan suku kata kedua secara utuh.
Downloads
Article Details
Every work in Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, dan Pengajarannya is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Under the following terms:
- Attribution — You must give appropriate credit , provide a link to the license, and indicate if changes were made . You may do so in any reasonable manner, but not in any way that suggests the licensor endorses you or your use.
- ShareAlike — If you remix, transform, or build upon the material, you must distribute your contributions under the same license as the original.
- No additional restrictions — You may not apply legal terms or technological measures that legally restrict others from doing anything the license permits.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC BY-SA 4.0 DEED Attribution-ShareAlike 4.0 Internationalthat allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.
References
Alwasilah, A. C. (1985). Sosiologi Bahasa. Angkasa.
Anindya, W. D., & Rondang, V. N. (2021). Bentuk Kata Ragam Bahasa Gaul di Kalangan Pengguna Media Sosial Instagram. Prasasti: Journal of Linguistics, 6(1), 120–135. https://doi.org/10.20961/prasasti.v6i1.43270
Arifin, M. B., Hefni, A., & Purwanti, P. (2022). Slang dalam Bahasa Indonesia: Kajian Morfosemantik. Diglosia: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra, Dan Pengajarannya, 5(1s), 283–292. https://doi.org/10.30872/diglosia.v5i1s.402
Aslinda, & Leni, S. (2007). Pengantar Sosiolinguistik. Refika Aditama.
Asmarini, P. (2009). Bahasa Slang Lek-Lekan: Tinjauan Sosiolinguistik [Universitas Gadjah Mada]. https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/44796
Balqis, H. A., Anggoro, S. D. A., & Irawatie, A. (2023). Bahasa Gaul “Jaksel” Sebagai Eksistensi di Kalangan Remaja Jakarta. IKRA-ITH HUMANIORA: Jurnal Sosial Dan Humaniora, 7(1), 24–32. https://doi.org/10.37817/ikraith-humaniora.v7i1.2262
Budiasa, I. G., Savitri, P. W., & Dewi, A. A. S. S. S. (2021). Penggunaan Bahasa Slang di Media Sosial. Humanis, 25(2), 192–200. https://doi.org/10.24843/JH.2021.v25.i02.p08
Chaer, A., & Leony, A. (2004). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Rineka Cipta.
Fauziah, E. R., Safitri, I. N., Rahayu, A. S. W., & Hermawan, D. (2021). Kajian Sosiolinguistik terhadap Penggunaan Bahasa Slang di Media Sosial Twitter. Basindo: Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pembelajarannya, 5(2), 150–157. https://doi.org/10.17977/um007v5i22021p150-157
Fishman, J. A. (Ed.). (1972). Reading The Sociology of Language. Mouton.
Hermawan, N. F. (2014). Basa Walikan “Slang Jawa.” El-Wasathiya: Jurnal Studi Agama, 2(2), 224–245. http://ejournal.kopertais4.or.id/mataraman/index.php/washatiya/article/view/2000
Kartini, W. D. (2012). Slang Remaja Kendari [Universitas Gadjah Mada]. https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/56117
Kesuma, T. M. J. (2007). Pengantar (Metode) Penelitian Bahasa. Carasvatibooks.
Khoiriyah. (2018). Bahasa Prokem Semarang atau Basa Walikan dalam Komunikasi di Kota Semarang [Universitas Negeri Semarang]. https://lib.unnes.ac.id/34462/
Kridalaksana, H. (2008). Kamus Linguistik. Gramedia.
Prayogi, I. (2013). Proses Pembentukan Slang Malang. Sasindo: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 1(1), 1–19. http://journal.upgris.ac.id/index.php/sasindo/article/download/425/381
Putri, D. M., Muzammil, A. R., & Syahrani, A. (2021). Analisis Bentuk dan Pola Pembentukan Ragam Slang pada Media Sosial WhatsApp. Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Khatulistiwa, 10(4), 1–8. https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/view/46549
Setyanto, A. (2016). Osob Ngalaman (Bahasa Slang Asal Malang) sebagai Salah Satu I-con Malang (Studi Struktur Osob Ngalaman, dalam Sosial Network). Jurnal Pariwisata Pesona, 18(1), 1–23. https://doi.org/10.26905/jpp.v1i1.375
Soeparno. (2013). Dasar-Dasar Linguistik Umum. Tiara Wacana.
Sudaryanto. (2018). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa: Pengantar Penelitian Wahana Kebudayaan secara Linguistis. Duta Wacana University Press.
Tommy, F. A., Purwanti, S., & Sabiruddin. (2022). Penggunaan Bahasa Ceindan sebagai Simbol Keakraban Komunitas “Ibanikes” di Jalan Cendana Kota Samarinda. Dunia Komunikasi: Jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman, 10(3), 81–92. https://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/?p=4426
Widarso, W. (1989). Bahasa Inggris: Dialek, Ragam, Jargon, Slang, Blends, Clipped Words. Penerbit Kanisius.
Wijana, I. D. P. (2010). Bahasa Gaul Remaja Indonesia. Aditya Media Publishing.